Lembaran basah karena tetes kehidupan
Janji-janji manis hanyalah mimpi buruk si pecundang!
Panas, serasa menjilati ubun jantung harapan
Langkah tanpa arah
Perang demi
dendam
Sakit karena celurit
Aku terbujur kaku dalam kesunyian malam
bersenandung
nada-nada cinta
Namun hampa…
Akulah gambar tanpa warna
Akulah raga
tanpa nyawa
Akulah hampa tanpa cinta
Tuhan, apakah aku adalah anak cucu bangsa raflesia?
Ketika seekor lalat pun tak pernah bersandar di
atasnya
Tuhan,
selamanyakah romansa hidup ini akan mengambang seperti awan?
Bilamana aku symbol kehampaan,
Rajamlah jantungku Tuhan,
Agar cinta selalu indah terasa
Raga ini sungguhlah sangat renta
Tiada belahan jiwa di hari senja
Irama hidup mengalir tanpa nada
Namun, doa selalu berhamba
Sisakan satu,
Untukku saja…
Posting Komentar